Pidato Perpisahan Barack Obama Presiden USA

88888888888

Pidato Perpisahan Obama Setelah Menjabat 8 Tahun Menjadi Presiden USA

 

Pidato perpisahan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama disusun selama berbulan-bulan. Bahkan saat sedang liburan bersama keluarga di Hawaii beberapa pekan lalu, Obama bersama stafnya terus menyempurnakan pidato itu.

Menurut juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, seperti dilansir media lokal AS, Chicago Tribune, pada musim panas lalu, Obama sempat bertanya apakah pidato perpisahan Presiden AS harus disampaikan dari Washington DC. Beberapa presiden AS sebelumnya, seperti George W Bush menyampaikan pidato perpisahan di East Room Gedung Putih di hadapan 200 pendukung serta stafnya.

Sedangkan Bill Clinton, Ronald Reagan, dan Jimmy Carter semuanya memilih Ruang Oval sebagai lokasi pidato perpisahan sebelum mengakhiri masa jabatan. Sementara George HW Bush atau Bush senior, memilih lokasi di luar Washington DC, yakni tepatnya di West Point yang menjadi lokasi Akademi Militer AS, sebagai tempatnya menyampaikan pidato perpisahan.

Pidato perpisahan Presiden AS pertama kali dilakukan tahun 1796 silam oleh George Washington. Pidato perpisahan Washington yang terdiri atas 7.641 kata, seperti dilansir AFP, hingga kini masih dibaca Senat AS setiap tahun sebagai tradisi. Pidato itu berisi peringatan soal faksionalisme dan intervensi asing.

Seperti pidato perpisahan Presiden AS sebelumnya, Obama menulis sendiri pidatonya. Obama mendiktekan kalimat-kalimatnya kepada ketua tim pengetik pidato kepresidenan Cody Keenan, yang menuangkan kata-kata Obama ke dalam ketikan.

Obama kemudian memeriksa draf pidato yang sudah diketik dan memberi banyak catatan pada bagian yang ingin diubah. Obama menuliskan sendiri kata-kata baru di samping kalimat lama yang ingin diubah pada draf pidato itu. Dijelaskan salah satu pejabat AS kepada CNN, Obama dan Keenan menyusun sedikitnya empat draf pidato perpisahan. Tema utama pidato perpisahan mulai terbentuk saat Obama sedang berlibur di Hawaii.

“Rekan sesama warga Amerika, telah menjadi kehormatan bagi hidup saya untuk mengabdi pada Anda. Saya tidak akan berhenti; faktanya, saya akan tetap ada di sana bersama Anda, sebagai seorang warga negara, selama sisa hari-hari saya,” ucap Obama di bagian akhir pidatonya.

“Untuk sekarang, apakah Anda masih muda atau muda di dalam hati, saya memiliki satu permintaan terakhir untuk Anda sebagai presiden Anda — hal yang sama yang saya minta ketika Anda memberi saya kesempatan 8 tahun lalu. Saya meminta Anda untuk percaya. Tidak pada kemampuan saya untuk membawa perubahan — tapi pada kemampuan Anda,” tandas Obama.

You might also like More from author

Leave A Reply

Your email address will not be published.