Jokowi Temui Parlemen Korea Selatan diIstana Merdeka

444444

Parlemen Korea Selatan Temui Jokowi di Istana

 

Sejumlah anggota parlemen Korea Selatan menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Ini merupakan kunjungan kehormatan dari parlemen Korea Selatan.

Ada 11 orang yang hadir menemui Presiden Jokowi. Kedatangan mereka di Istana Merdeka, Jakarta, langsung disambut oleh Presiden Jokowi, didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Speaker of the National Assembly of South Korea, Chung Sye-kyun, mengatakan ini merupakan kunjungan luar negeri pertama yang dilakukan parlemen Korea Selatan pada 2017. “Ini adalah kunjungan ke luar negeri pertama parlemen Korea Selatan. Ketika saya mengatakan akan mengunjungi Indonesia, anggota parlemen yang hadir di sini ingin ikut dengan saya,” kata Chung Sye-kyun di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Dia menyampaikan Presiden Korea Selatan mengatakan Indonesia merupakan mitra strategis bagi negaranya. Hubungan kerja sama juga telah berlangsung sejak 1973. “Semenjak tahun 1973, hubungan antara kedua negara berjalan sangat baik,”

Parlemen Korea Selatan juga menilai Indonesia merupakan negara yang penting di ASEAN. Tak hanya itu, Indonesia juga dipandang sebagai salah satu negara yang memiliki kekuatan di dunia. “Sebagai negara kekuatan di dunia, masyarakat Korea sangat memperhatikan Indonesia dan sangat suka dengan Indonesia. Oleh karena itu, saya pikir hubungan kedua negara ini akan sangat menguat lagi.

Sementara itu, Menlu Retno LP Marsudi mengatakan Presiden Jokowi menegaskan Korea Selatan merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia. “Kalau kami lihat dari sisi perdagangan dan investasi, kelihatan sekali bahwa Korsel merupakan mitra yang sangat penting bagi Indonesia,”

Rento menjelaskan pembahasan yang banyak dilakukan di bidang ekonomi. Namun Presiden Jokowi juga meminta parlemen Korea Selatan meningkatkan kerja sama di bidang lain.

“Presiden juga menyampaikan terdapat tren agak menurun di bidang perdagangan dan investasi. Jumlahnya masih besar, tapi trennya agak menurun. Tentunya penurunan ini tidak terlepas dari kondisi situasi ekonomi dunia yang masih belum pulih kembali,”

You might also like More from author

Leave A Reply

Your email address will not be published.