Ratu Dangdut asal Pantura nan bohay Ini Pernah Tampar Penonton di Panggung.

Cirebon – Lika-liku gemerlap dunia musik dangdut sangat melekat di daerah pantai utara atau biasa di sebut pantura. Tanggapan negatif tak pernah lepas dari setiap perjalanan para pelaku di dalamnya.

Secara kasat mata, para seniman – seniman pantura cenderung memiliki kesan glamour. Meski dalam setiap penampilannya para seniman pantura membawakan lagu khas daerah.

“Ya anggapan orang bermacam-macam lah, ada yang negatif namun banyak juga yang positif, diambil hikmah nya saja”, tutur salah seorang ratu pantura asal cirebon, Indramayu Anik Arnika kepada harian setempat, Selasa (6-12-2016).

“Resiko di panggung selalu ada, bahkan aku pernah sampai menampar salah seorang tamu pada saat di panggung”, kata Anika.

Kejadiannya, kata Anik, pada saat dirinya sedang nyanyi di panggung, tiba-tiba banyak orang yang joget di panggung untuk nyawer. Tapi ada satu penonton yang nyolek bagian tubuh sensitif Anika.

“Pas orang itu berbalik arah penonton saya tendang dan ternyata orang tersebut berbalik ke arah saya otomatis saya tampar. Saya bilang tidak semua penyanyi pantura seperti itu,” ujar Anik.

Dari kejadian tersebut, Anik bersama grup musiknya memberi aturan tegas kepada masyarakat atau lembaga yang ingin memakai jasa seninya menghibur orang lain.

Ia menegaskan, geliat musik pantura sangat menantang. Terutama bagi seniman yang memiliki visi misi untuk mengangkat dan melestarikan kesenian warisan leluhur.

Kecintaan Anik terhadap tarling pantura memotivasi dirinya untuk menggapai cita-cita menjadi seorang sinden. Dengan alasan alunan nada yang khas tidak bisa ditiru oleh seniman dangdut manapun di luar Cirebon.

“Saya justru tidak tertarik menjadi artis nasional. Yang penting dikenal dulu di Ciayumajakuning setelah itu saya mau jadi sinden karena etniknya yang indah”, tutur perempuan yang juga mengidolakan Soimah ini.

Salam dangdut –

You might also like More from author

Leave A Reply

Your email address will not be published.